Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi hingga 15,86 persen, diikuti kredit konsumsi sebesar 8,97 persen. Sementara itu, kredit modal kerja tumbuh 4,62 persen.
Adapun Bank BUMN yang menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit mencatat pertumbuhan kredit sebesar sebesar 8,82 persen.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), OJK mencatat pertumbuhan 4,55 persen menjadi Rp9.047 triliun. Giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh 6,02 persen, 6,05 persen, dan 2,07 persen.
Dia menilai, likuiditas perbankan pada April 2025 masih terjaga. Hal ini tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (ALNCD) sebesar 111,32 persen dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (ALNDPK) sebesar 25,23 persen.
"Keduanya masih di atas ambang batas yang ditetapkan. Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga berada di level yang kuat, yaitu 200,35 persen," ujarnya.