Sembilan anggota dewan memperdebatkan risiko bahwa kenaikan biaya impor dan kenaikan upah yang stabil dapat mendorong inflasi lebih dari yang diperkirakan, yang juga menyoroti sikap yang berkembang di dalam dewan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga mungkin diperlukan.
Sementara itu, dari domestik, kata Felix, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan GDP Indonesia periode kuartal II-2024 sebesar 3,79 persen QoQ (kuartal I-2024 minus 0,83 persen QoQ); tumbuh 5,05 persen YoY (kuartal I-2024 tumbuh 5,11 persen YoY) di atas estimasi dari konsensus ekonom di kisaran tumbuh 3,71 persen QoQ; tumbuh 5,00 persen YoY.
"Pertumbuhan GDP tersebut masih ditopang oleh sektor konsumsi yang tumbuh sebesar 2,62 persen YoY dan PMTB tumbuh 1,32 persen YoY. Namun konsumsi pemerintah menurun signifikan menjadi hanya tumbuh 0,25 persen YoY (kuartal I-2024: 1,06 persen YoY)," ujarnya.
Di sisi lain, Presiden Jokowi memberikan instruksi kepada para menterinya untuk mencari solusi atas terkontraksinya Purchasing Manager Index (PMI) periode Juli 2024 yang turun ke level 49,3 akibat melemahnya tingkat produksi dan new orders seiring dengan melemahnya permintaan eksternal.