"Patut dicermati jika kontraksi PMI terjadi sejak bulan Agustus 2021. Selain itu, S&P Global juga mencatat adanya ketegangan di Timur Tengah juga menjadi faktor penghambat rantai pasok yang mencatat rata-rata waktu pengiriman diperpanjang," kata Felix.
Menurut riset tersebut, sepanjang awal 5-9 Agustus 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai beli neto non-residen sebesar Rp1,62 triliun di pasar keuangan domestik.
Dengan rincian (1) beli neto Rp2,24 triliun di pasar SBN, (2) beli neto Rp0,65 triliun di pasar saham, dan (3) beli neto sebesar Rp1,28 triliun di SRBI. Posisi yield SBN 10 tahun turun menjdi 6,78 persen, dan Premi CDS Indonesia 5 tahun per 8 Agustus 2024 juga turun ke 76,32 bps.
Sementara posisi cadangan devisa Juli 2024 tercatat naik menjadi USD145,4 miliar (Juni-24: USD140,2 miliar) yang didorong penerbitkan ukuk global, serta penerimaan pajak dan jasa.