IDXChannel - Program restrukturisasi kredit di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akibat dampak pandemi Covid-19 meluai menunjukkan perbaikan. Pada Februari tercatat turun menjadi Rp189 triliun.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, nilai outstanding restrukturisasi kredit BRI pada Maret 2020 mencapai Rp219 triliun dan saat ini telah berkurang Rp30 triliun menjadi Rp189 triliun per posisi Februari 2021.
"Pada posisi maret 2020 angkanya sekitar Rp219 triliun. ini artinya sudah turun Rp30 triliun pada februari 2021, yaitu angkanya di Rp189 triliun. Jadi, kelihatan di situ membaik sudah mengalami penurunan Rp30 triliun dengan jumlah 2,71 juta debitur yang sebagian besar UMKM," ujar Catur dalam video conference, Kamis (25/3/2021).
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank BRI, Agus Sudiarto menyampaikan, puncak restrukturisasi kredit terjadi pada September 2020 dengan jumlah debitur mencapai 3 juta nasabah dengan outstanding kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp193 triliun.
"Angka ini terus menurun sejak Oktober, konsisten terus turun sampai Desember. Bahkan di Januari dan Februari, untuk UMKM terus menurun," ucap Agus.