Hal yang paling mengkhawatirkan adalah menurunnya kesiapan masyarakat memiliki dana darurat, di mana hanya 19 persen responden yang siap jika kehilangan pekerjaan, turun dari 25 persen tahun lalu.
Kemampuan mengelola utang tanpa jaminan juga menurun dari skor 97.28 menjadi 93.97.
Namun, Jeannette menyoroti temuan menarik dari riset tersebut. Data menunjukkan, skor kesehatan finansial masyarakat dengan pendapatan Rp5-Rp15 juta cenderung naik dan konsisten dari 2021 hingga 2025.
Sebaliknya, kelompok pendapatan di atas Rp15 juta bahkan di atas Rp40 juta justru memiliki skor yang lebih fluktuatif dan mengalami penurunan signifikan pada 2025, kembali ke level 2022.
"Poinnya berarti bahkan pada saat angka kita sekarang turun pun skornya gitu ya. Tapi kalau kita lihat trennya, tetap yang namanya kesehatan finansial kalau mau diusahakan itu tuh bisa loh. Tetap bisa trennya merangkak naik," kata Jeannette.