Sebagai tambahan informasi, PNM tidak sebatas menyalurkan pembiayaan, namun juga memberikan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan untuk para nasabahnya. PNM mensyaratkan nasabah untuk tergabung dalam kelompok usaha.
Setiap minggunya, semua anggota kelompok akan bertemu untuk mengevaluasi pembiayaan, sekaligus mendapatkan pendampingan dari Account Officer PNM. Diharapkan para anggota yang berasal dari kalangan ibu-ibu ini akan memiliki literasi keuangan yang mumpuni untuk mengembangkan usahanya.
Upaya PNM untuk memberikan pendampingan ini terbukti berhasil. Sebanyak 1,74 juta nasabah ultra mikro yang sebelumnya tidak bankable untuk menjadi debitur perbankan, kini telah naik kelas dan menjadi nasabah KUR BRI dan Pegadaian.
Saat ditanya apakah PNM memiliki target nasabah Mekaar untuk naik kelas, Arief mengatakan perseroan memang memiliki target, namun tidak menjadikannya prioritas utama dalam rencana bisnis PNM.
“Kenapa tidak kami prioritaskan? Karena ini adalah bagian dari program pengentasan kemiskinan. Nasabah kami ini menjalankan usaha supaya bisa makan sehari-hari, kalau ini terpenuhi dan terjaga saja, kami sudah bersyukur,” kata Arief.