Dia menilai, komitmen BTN untuk menjaring generasi muda melalui BTN Housingpreneur juga didorong oleh fakta bahwa akan ada lebih banyak orang berusia muda yang membutuhkan tempat tinggal di Indonesia di masa depan.
“Melalui ide-ide mereka, generasi muda juga dapat berkontribusi dalam menggerakkan sektor perumahan dan perekonomian secara keseluruhan, karena sektor ini memiliki multiplier effect yang sangat besar dan cakupan ekonominya sangat terdistribusi hingga ke level UMKM seperti toko bahan bangunan, logistik, dan jasa pertukangan,” tuturnya.
Melihat besarnya potensi kontribusi generasi muda terhadap sektor perumahan nasional, BTN membuka berbagai sub kategori lomba di BTN Housingpreneur. Ramon menjelaskan, dalam konteks BTN Housingpreneur, generasi muda yang dimaksud tidak terbatas pada mahasiswa, melainkan juga termasuk para developer dan pengusaha muda di bidang perumahan maupun startup terkait sektor properti, serta masyarakat umum non-mahasiswa dari berbagai kalangan yang memiliki ide inovatif terkait hunian.
Bedanya, untuk kategori mahasiswa, peserta hanya perlu menyajikan ide orisinal untuk desain rumah ataupun inovasi hunian lainnya yang diajukan, beserta estimasi biaya sederhana untuk pengembangannya berdasarkan perhitungan yang realistis.
“Berbeda dengan kategori developer dan pengusaha yang bentuk inovasinya sudah berupa proyek, ataupun berupa proposal bisnis bagi peserta dari kategori umum non-mahasiswa, peserta dari kategori mahasiswa untuk sub kategori Rumah Nusantara, sebagai contoh, dapat menyajikan ide dan konsep orisinal berupa sketsa, render, atau maket digital dan narasi singkat untuk desain rumah yang diajukan,” ujar Ramon.