IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) bekerja sama dengan Karya Kreatif Indonesia (KKI) pada 2024. Acara ini bertujuan untuk mendorong perkembangan ekonomi digital dan inovasi keuangan di Indonesia.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK) BI Anastuty K mengatakan kegiatan KKI sejatinya sudah diselenggarakan sebanyak sembilan kali atau sejak tahun 2016. Namun penyelenggaraan kolaborasi kegiatan FEKDI dan KKI secara bersamaan baru dilaksanakan tahun ini.
Anastuty mengatakan, kolaborasi dua kegiatan ini diarahkan sebagai game changer dalam pengembangan UMKM agar naik kelas, go digital, dan go global.
"Ini juga ada multi benefitnya, jadi kita bisa dapat buyer-buyer baru yang lebih milenial gitu ya, gen Z dari booth-booth yang sebelah, artinya dari hall yang sebelah dari yang FEKDI untuk juga kemudian bisa menikmati karya-karya dari UMKM-UMKM yang kita sudah bina," ujarnya dalam acara Taklimat Media yang membahas Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Hall A, Jakarta Convention Center, Sabtu (3/8/2024).
Anastuty menuturkan, dalam kegiatan KKI ini terdapat banyak produk yang tidak hanya Wastra atau kain tradisional, namun juga produk turunan siap pakai untuk para millennial dan Gen Z.
"Jadi sebetulnya menggabungkan inisiatif UMKM dengan digitalisasi itu memang ada maksudnya. Jadi kan kalau kita lihat-lihat belanja semua pameran, pembayarannya sudah menggunakan digital payment semua ditambah lagi nanti ketemu sama pembiayaan dan sebagainya," kata dia.
Sebagai informasi, FEKDI X KKI 2024 digelar pada 1-4 Agustus 2024 di Hall A dan B, JCC Senayan. KKI sendiri diikuti lebih dari 350 UMKM secara offline dan 900 UMKM pada website www.karyakreatifindonesia.co.id.
Berbagai kebaruan dan penguatan dalam penyelenggaraan KKI 2024 tercermin pada bentuk kegiatan, substansi yang diangkat dengan memperkuat isu inovasi dan keberlanjutan, fasilitasi business matching ekspor dan pembiayaan, pagelaran karya kreatif, penyediaan booth edukasi, serta pameran produk UMKM unggulan.
Perluasan partisipasi UMKM pada pameran baik secara offline maupun online antara lain dengan menampilkan Pesona Kopi dan Teh Nusantara, serta keterlibatan UMKM sektor home décor.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu pelaku UMKM yang juga hadir di KKI 2024, Rismala mengaku banyak sekali manfaat yang didapat oleh pihaknya semenjak menjadi UMKM binaan BI.
"Karena kita dipertemukan dengan orang-orang yang berkompeten di bidangnya, kemudian mendapatkan masukan dari segi produk, juga dipertemukan dengan kurator-kurator," ujar Rismala.
Rismala yang merupakan pemilik usaha Nirmala Songket menambahkan, selama menjadi UMKM binaan, pihaknya juga mendapatkan ilmu dan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat untuk berinovasi serta difasilitasi pertemuan dengan para pembeli di dalam dan luar negeri.
"Kalau dari pembiayaan lewat Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan atau SIAPIK itu kita dipertemukan dengan pembiayaan karena dengan itu kita dilihat oleh perbankan," kata dia.
"KKI ini luar biasa, beda dengan pameran yang lain pertama lebih eksklusif kita sebagai UMKM benar-benar dilayani difasilitasi," ujar Rismala.
Di tempat yang sama, Yafeth Wetipo selaku pemilik Highland Roastery mengatakan dukungan tak sekadar membantu memperbaiki kualitas dan meningkatkan volume produksi.
Selain itu, terdapat dukungan pembukaan akses pasar ke luar negeri. Yafeth menambahkan Highland Roastery telah memiliki kontrak ekspor kopi ke Denmark senilai Rp 1,4 miliar dan ekspor sebesar 24 ton ke Singapura.
"Tiga tahun sejak dibantu, ada perbaikan besar, cupping score kami sudah mencapai 82,75 poin. Itu menunjukkan kualitas, rasa, dan aroma kopi kami sudah berstandar dunia," kata dia.
(Selfie Miftahul Jannah)