Melihat data jumlah pengguna Bank Saqu, sebanyak 70% merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai solopreneur. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Bank Saqu mendapatkan antusiasme dalam memberikan dukungan bagi para solopreneur dalam memanfaatkan layanan perbankan digital.
Jumlah tersebut turut mencerminkan adaptabilitas Bank Saqu dalam memenuhi kebutuhan beragam nasabah, termasuk mereka yang bergerak dalam sektor solopreneur. Dengan demikian, Bank Saqu tidak hanya menjadi pilihan praktis bagi masyarakat umum, tetapi juga memberikan solusi terkini bagi para pelaku usaha mandiri.
”Pencapaian ini menguatkan keyakinan kami bahwa pendekatan yang berorientasi pada pelanggan yang dipadukan dengan inovasi dan pengalaman layanan keuangan yang tidak hanya aman dan mudah, tapi juga menyenangkan untuk digunakan, adalah kunci kesuksesan dalam lanskap perbankan digital. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk memajukan Indonesia melalui transformasi perbankan digital,” papar Leo.
Dia menegaskan, pertumbuhan pesat Bank Saqu dalam waktu singkat ini mencerminkan potensi luar biasa bagi para solopreneur dan generasi produktif di Indonesia.