Seperti diketahui, Uang primer (M0) adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia akibat pemberian insentif likuiditas.
"Perkembangan ini didorong oleh uang kartal yang diedarkan sebesar Rp1.240,1 triliun atau tumbuh 15,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,8 persen (yoy)," ujarnya.
Selain itu, giro bank umum di BI adjusted pada Maret 2025 tercatat Rp717,8 triliun atau tumbuh sebesar 18,1 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy).
Sementara itu, Giro Sektor Swasta di BI sebesar
Rp13,3 triliun atau tumbuh sebesar 386,2 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 181,2 persen (yoy) pada Februari 2025. Surat Berharga diterbitkan Bl yang dimiliki oleh sektor swasta (residen nonbank) pada Maret 2025 tercatat Rp81,2 triliun, lebih rendah dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar Rp81,6 triliun.
(kunthi fahmar sandy)