Sementara itu, beberapa sektor mengalami penurunan penyaluran kredit baru, yaitu sektor Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan (SBT -16,56 persen) dan Jasa Perorangan (SBT -10,14 persen).
Kebijakan penyaluran kredit pada kuartal I-2025 diindikasikan lebih longgar dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) kuartal I-2025 yang bernilai negatif sebesar 1,32 persen, turun dari kuartal IV-2024 sebesar 0,18 persen.
Standar penyaluran kredit yang lebih longgar tersebut terindikasi didorong oleh jenis kredit KPR/KPA dan Kredit Konsumsi Lainnya.
Beberapa aspek kebijakan penyaluran kredit yang terindikasi lebih longgar, salah satunya pada aspek agunan.
(NIA DEVIYANA)