"Peningkatannya sebesar 152,32 persen dari Januari hingga September 2024, dari kisaran Rp86 miliar di Januari menjadi kisaran Rp217 miliar di September 2024,” katanya.
Eri meyakini bahwa prospek penyaluran kredit melalui Neo Pinjam akan terus meningkat ke depannya.
“Tren pinjaman melalui Neo Pinjam menunjukkan tren peningkatan. Selain itu, BNC juga memiliki database yang cukup lengkap yang memungkinkan kami untuk dapat meningkatkan jumlah peminjam dan jumlah pinjamannya, dengan terus memantau kualitasnya,” ujarnya.
Apabila dilihat dari rasio kecukupan modal, BBYB juga mencatatkan pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang cukup signifikan, meningkat 7,83 persen year to date menjadi 34,18 persen pada posisi September 2024 dari sebelumnya 26,35 persen di posisi September 2023.
Meningkatnya CAR menunjukkan semakin baiknya kemampuan Bank untuk menanggung risiko dari kredit yang diberikan dan menunjang kemampuan Bank untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan kredit.
Selain itu, sampai dengan posisi September 2024, BBYB mencatatkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp14,14 triliun, terjadi koreksi sebesar 7,59 persen, dari Rp15,30 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
(Fiki Ariyanti)