IDXChannel - Era digital memang telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada sektor industri perbankan. Meski begitu, teknologi juga bisa menjadi ancaman serius, yakni serangan siber.
Untuk menghadapi dinamika yang semakin kompleks ini, industri perbankan wajib menunjukkan ketangguhannya dengan mengembangkan strategi inovatif guna melindungi data nasabah dan menjaga kestabilan sistem perbankan.
Menurut Chief Technology Officer MNC Bank, Parman Suparman, lingkup bisnis industri perbankan saat ini sudah meluas menjadi ekosistem digital yang saling terkoneksi/multiplatform. Namun, kemajuan itu juga membawa risiko baru, terutama dalam bentuk serangan siber.
Jika dicermati, kejahatan social engineering (soceng) seperti phising menjadi favorit para penjahat siber untuk memanipulasi, menipu, atau memanfaatkan korbannya dengan tujuan mencuri informasi pribadi pada sistem perangkat digital mereka. Caranya denganmengirimkan pesan atau link palsu yang terlihat seperti dari sumber yang resmi, seperti bank atau lembaga terkenal.
“Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi identitas,” ujarnya usai menjadi salah satu panelis di acara eksekutif Cyber Security yang diadakan di Jakarta pada Selasa (29/8).
Menghadapi ancaman tersebut, industri perbankan terus mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kejahatan siber termasuk soceng. Untuk itu, Parman kemudian mengungkapkan sejumlah langkah mitigasi kejahatan siber tersebut:
- Pertama, pelajari tentang berbagai jenis serangan siber termasuk social engineering, bagaimana mereka beroperasi, dan cara-cara yang dilakukan untuk memanipulasi korban.
- Jika Anda menerima permintaan informasi atau tindakan yang mencurigakan, pastikan untuk melakukan verifikasi identitas pihak tersebut. Hubungi langsung melalui kontak resmi/call center.