Sebagai salah satu dari 30 bank global yang secara sistemik penting, kegagalan Credit Suisse akan merembet ke seluruh sistem keuangan dunia. Financial Times melaporkan bahwa kesepakatan semua saham akan ditandatangani secepatnya pada hari Minggu.
Namun, hinga berita ini dimuat, belum ada kesepakatan yang telah ditandatangani. Melalui sumber orang-orang yang mengetahui permasalahan ini, Financial Times
mengatakan bahwa pada hari Minggu Pagi telah dibuat sebuah penawaran dengan harga 0,25 franc Swiss ($0,27) per lembar saham Credit Suisse, jauh di bawah harga penutupan hari Jumat sebesar 1,86 franc Swiss dan akan menghapus seluruh pemegang saham yang ada di bank tersebut.
UBS juga bersikeras “perubahan material yang merugikan” membatalkan kesepakatan jika spread default kreditnya melonjak 100 basis poin atau lebih.
Namun, laporan tersebut mencatat bahwa situasi ini berubah cepat dan tak ada jaminan bahwa persyaratannya masih akan tetap sama atau kesepakatan akan tercapai.
Seseorang yang mengetahui tentang permasalahan tersebut mengatakan bahwa UBS mencari USD6 miliar atau setara Rp92 triliun dari pemerintah Swiss sebagai bagian dari kemungkinan jaminan pembelian. Jaminan yang dicari UBS akan menutupi biaya beberapa bagian dari Kredit Suisse yang dilepaskan dan biaya litigasi yang mungkin timbul.
Adapun sumber yang memperingatkan bahwa pembicaraan tersebut menghadapi hambatan yang signifikan, dan 10.000 pekerjaan mungkin harus dipangkas jika kedua bank tersebut bergabung.