Selain itu, kata dia, fasilitas pinjaman ini juga merupakan bukti dukungan bank induk atas anak usahanya yang beroperasi di Indonesia.
"Pinjaman ini merupakan bentuk nyata dari komitmen dan dukungan Woori Bank kepada anak usahanya dalam menjalankan usaha di Indonesia dan turut berkontribusi dalam peningkatan stabilitas keuangan nasional," ujar Wuryanto.
Sebagai informasi, Bank Woori Saudara saat ini tengah dilanda kasus dugaan fraud dengan potensi kerugian lebih dari Rp1 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan atensi atas kasus ini dan berkoordinasi secara intensif dengan jajaran manajemen Bank Woori Saudara.
Dugaan fraud terjadi di bank milik Korsel itu terkait transaksi letter of credit (LC) yang melibatkan satu debitur dengan indikasi keterlibatan internal bank. Saat ini, pihak internal yang diduga terlibat telah dinonaktifkan.
Angka kerugian USD78,5 juta dipublikasikan dalam Woori Bank dan bukan merupakan nilai pasti kerugian. Angka itu berasal dari selisih total eksposur antara Bank Woori Saudara dengan nasabah yang bersangkutan.
(Rahmat Fiansyah)