IDXChannel - Para pejabat Federal Reserve sepakat dalam rapat kebijakan terbaru bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja AS telah meningkat cukup tinggi sehingga membenarkan adanya penurunan suku bunga.
Tetapi, the fed perlu waspada terhadap inflasi yang tinggi di tengah perdebatan tentang seberapa besar biaya pinjaman membebani perekonomian, tulis risalah rapat 16-17 September menunjukkan pada hari Rabu.
"Sebagian besar peserta mengamati bahwa sudah tepat untuk menggeser rentang target suku bunga dana federal ke arah yang lebih netral, karena mereka menilai bahwa risiko penurunan lapangan kerja telah meningkat," kata risalah tersebut seperti dilansir dari laman Reuters Kamis (9/10/2025).
Adapun risalah tersebut menangkap diskusi yang muncul antara para pejabat Fed (yang paling peduli tentang perlindungan pasar tenaga kerja dan yang relatif tidak peduli saat ini tentang inflasi) termasuk Gubernur baru Stephen Miran, dan mereka yang melihat tanda-tanda inflasi tetap berada di atas target 2 persen bank sentral AS.
Namun, di saat yang sama, mayoritas peserta menekankan risiko kenaikan terhadap prospek inflasi mereka, merujuk pada angka inflasi yang bergerak lebih jauh dari 2 persen, ketidakpastian yang berkelanjutan tentang dampak tarif, dan faktor-faktor lainnya, demikian menurut risalah tersebut.
Hasilnya adalah meskipun sebagian besar menilai bahwa kemungkinan besar pelonggaran kebijakan lebih lanjut akan tepat selama sisa tahun ini, waktu dan laju langkah selanjutnya masih dipertanyakan dalam komite penentu kebijakan The Fed yang terpecah.
"Banyak keluhan dan perdebatan di The Fed. Sikap mereka bergantung pada apakah mereka takut akan risiko yang mereka ketahui, pasar tenaga kerja yang melambat, atau risiko yang tidak mereka ketahui, kemungkinan ekspektasi inflasi meningkat," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management.
Risiko terhadap pertumbuhan meningkat sementara risiko terhadap inflasi tetap sama atau menurun. "Jika pemangkasan suku bunga di bulan September merupakan pemangkasan manajemen risiko, sulit untuk membantah bahwa mereka seharusnya tidak memangkas lagi di bulan Oktober," tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)