Pada 2017, langkah BTPN tersebut diikuti oleh sejumlah bank umum lainnya di Indonesia, seperti “Digibank” oleh DBS, “Wokee” oleh Bukopin, “PermataMobileX” oleh Bank Permata, “Nyala” oleh OCBC NISP, “D-Bank “oleh Danamon, dan “TMRW” oleh Bank UOB.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan bank digital semakin pesat, di antaranya dengan adanya akuisisi bank untuk dijadikan standalone digital bank, baik oleh bank yang lebih besar maupun dari perusahaan teknologi.
BCA pun mengakuisisi Bank Royal untuk dijadikan bank digital, yakni BCA Digital. Pada tahun 2020 dan 2021 terdapat beberapa bank umum, yang diakuisisi oleh
perusahaan teknologi dan bertransformasi menjadi bank digital, yaitu Bank Neo Commerce (sebelumnya Bank Yudha Bakti) oleh Akulaku, Bank Jago (sebelumnya Bank Artos) oleh Gojek, dan Bank SeaBank Indonesia (sebelumnya Bank BKE) oleh Sea Ltd.
Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira memprediksi, bank digital yang mampu meningkatkan integrasi layanan dengan platform digital lain serta mampu menjadi leader dalam inovasi teknologi berpotensi menjadi market movers.