IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti gap antara literasi dan inklusi keuangan yang cukup besar, terutama antara kota dan desa. Lembaga tersebut pun membuat generic model ekosistem keuangan inklusif yang menyasar wilayah pedesaan.
Menurut Aman Santosa, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, generic model ekosistem keuangan inklusif menjadi acuan bagi Tim Percepatan Akses Daerah (TPKAD) untuk menjangkau wilayah pedesaan.
TPKAD merupakan forum koordinasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mempercepat akses keuangan di daerah.
"OJK siapkan materi, pelaku jasa keuangan melakukan edukasi. Sehingga terjadi inklusi dan literasi jasa keuangan," ujarnya di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Rabu (21/6/2023) malam.
Sejauh ini, OJK telah membentuk 491 TPKAD, terdiri dari 34 di tingkat provinsi dan 457 di tingkat kab/kota.
TPKAD itu juga mengikutsertakan industri jasa keuangan yang telah memiliki ribuan jaringan melalui kantor-kantor cabang di daerah. Seperti BRI yang memiliki tenaga pemasar mikro yang dikenal sebagai mantri yang berkantor hingga tingkat kelurahan
"Kalau kita berdayakan akan bisa melakukan edukasi keuangan. Ini sarana yang kita lakukan untuk reach out ke wilayah pedesaan," ujarnya.
Aman pun optimistis program tersebut dapat berjalan dengan baik. Sebab, OJK, pemerintah daerah, TPKAD, dan industri jasa keuangan punya kepentingan kepada masyarakat agar mendapat akses jasa keuangan.
"Dengan OJK turun, harapannya peningkatan literasi dan inklusi keuangan makin cepat dan merata," ujarnya.
(FRI)