Saat Suprappti ingin ekspansi, ia bertemu dengan perwakilan BNI Amsterdam. Keduanya berkolaborasi dan ekspansi bisnis Warung Padang Lapek bisa berjalan cepat.
“Awalnya BNI datang untuk makan. Terus selanjutnya mulai bertanya, apakah mau dibantu untuk mengembangkan usaha. Ya saya berterima kasih sudah dibantu, dan memang BNI perlu membantu kami para diaspora yang berusaha di Eropa ini.” ujar Suprappti.
Bagi BNI, Warung Padang Lapek juga mitra yang pas karena memenuhi kriteria yang diperlukan.
“Secara umum harus memiliki badan usaha, di Belanda disebut VOF atau CV di Belanda. Harus beroperasi minimal tiga tahun dan memiliki laporan keuangan yang baik,” kata Dwi Wibowo, Chief Representative Office BNI Belanda.
Selain Warung Padang Lapek, ada sejumlah restoran Indonesia lain yang juga mendapatkan dukungan pendanaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI di Belanda.
Dengan kantor representatif di Amsterdam, BNI langsung mendampingi diaspora Indonesia terutama yang melakukan kegiatan bisnis. Peluang untuk mendukung pertumbuhan bisnis diaspora di Belanda dan lebih luas lagi di Eropa masih sangat besar.