Pada akhir 2023, 108 negara diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan menengah, masing-masing dengan PDB per kapita tahunan di kisaran USD1.136 hingga USD13.845. Negara-negara ini adalah rumah bagi enam miliar orang, 75 persen dari populasi global.
Mereka menghasilkan lebih dari 40 persen PDB global, namun dua per tiga warga mereka menghadapi kemiskinan. Negara-negara ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar daripada pendahulu mereka dalam keluar dari middle income trap, termasuk populasi yang menua dengan cepat, meningkatnya proteksionisme di negara-negara maju, dan biaya besar untuk melakukan transisi energi.
Laporan Bank Dunia tersebut mengusulkan Strategi Investasi, Infusi, dan Inovasi (3I) agar negara-negara berkembang dapat mencapai status berpendapatan tinggi. Pada awalnya, mereka dapat berfokus hanya pada kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan investasi. Namun, begitu mereka mencapai status berpendapatan menengah ke bawah, mereka perlu melakukan infusi, yakni adopsi luas teknologi dari luar negeri.
Saat mencapai status berpendapatan menengah ke atas, negara-negara harus mengubah arah lagi dan berfokus pada inovasi. Dalam fase inovasi, negara-negara berkembang tidak lagi sekadar menerapkan teknologi dari luar negeri namun juga berkontribusi sendiri. (Wahyu Dwi Anggoro)