IDXChannel - Sebanyak 1.800 usaha angkutan kota (angkot) di Karawang tidak beroperasi karena biaya operasional yang tinggi imbas kenaikan harga BBM. Saat ini tinggal 200 unit yang beroperasi di 75 trayek.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang Arif Bijaksana mengatakan, sebelum kenaikan BBM diumumkan pemerintah usaha angkot di Karawang sudah lesu.
Meski tarif angkot sudah dinaikan sebesar Rp 1000 hingga Rp 2000 setiap jurusan namun pengusaha dan sopir angkot tetap mengeluh.
"Sebelumnya usaha angkot ini masih terpukul karena Covid-19 sehingga pendapatan mereka menurun tajam. Namun setelah Covid-19 menurun, terjadi kenaikan BBM jadi limbung kembali," kata Arif, Selasa (6/9/22).