sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

20 Pelajar Terpapar Covid, Disdik Bekasi Tetap Lanjutkan PTM 100 Persen

Economics editor Jonathan Simanjuntak/MPI
31/01/2022 13:02 WIB
Disdik Kota Bekasi tetap melanjutkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, meski saat ini tercatat sudah 20 pelajar terpapar covid-19.
20 Pelajar Terpapar Covid, Disdik Bekasi Tetap Lanjutkan PTM 100 Persen (FOTO: MNC Media)
20 Pelajar Terpapar Covid, Disdik Bekasi Tetap Lanjutkan PTM 100 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi tetap melanjutkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, meski saat ini tercatat sudah 20 pelajar terpapar covid-19.

Kepala Dinas Kota Bekasi, Inayatullah awalnya membeberkan terdapat delapan guru dan tenaga kerja (GTK) yang terpapar Covid-19, sementara, untuk siswa tercatat sebanyak 20 siswa. Data tersebut merupakan data yang dikonfirmasi sejak Jumat (28/01/2022) di seluruh sekolah di Kota Bekasi.

“Jadi (kalau) siswa yang terpapar atau guru dalam satu sekolah rate lebih 5 persen jelas kita lakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh) selama 14 hari. Tapi kalau cuma 1 persen yang bersangkutan aja sama satu kelas itu yang belajar di rumah,” kata Kepala Dinas Kota Bekasi, Inayatullah kepada wartawan, Senin (31/01/2022).

Pasalnya, tambah Inayatullah, dalam satu sekolah kasus aktif Covid-19 yang terdeteksi hanya sekira satu sampai dua siswa. Oleh karenanya, belum ada juga sekolah yang ditutup.

“Belum ada (sekolah ditutup).Baru ketemu kasus 1, 2. Jadi rata-rata kita temukan satu atau dua, tiga siswa,” ujar dia.

“Misalnya gini ada satu yg positif trus pas dicek satu kelas ga ada (maka PTM berlanjut). Kecuali dalam satu sekolah itu ada 10 atau berapa itu baru kita lakukan PJJ selama 14 hari,” sambung dia.

Inay, sapaannya, mengatakan sekolah di Kota Bekasi pun menerapkan sistem shift meskipun tetap menjalankan PTM 100 persen. Hal ini untuk menghindari adanya penumpukkan siswa dan menjaga social distancing.

“Jadi ga sekaligus kita masukin semua,” tambahnya.

Sementara, menanggapi kasus aktif Covid-19 yang menjulang tinggi di masyarakat, pihaknya masih menunggu jawaban dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Itu tergantung kepada Pemerintah Daerah lagi, kepala daerahnya gimana putusannya,  kalo kita kan hanya melaksanakan,” pungkasnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement