sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

2.000 Ritel Gulung Tikar Akibat Pandemi Covid-19

Economics editor Shifa Nurhaliza
02/08/2021 13:57 WIB
Pelaku usaha ritel merupakan salah satu sektor yang paling terpukul sejak adanya pandemi covid-19.
2.000 Ritel Gulung Tikar Akibat Pandemi Covid-19 (FOTO: MNC Media)
2.000 Ritel Gulung Tikar Akibat Pandemi Covid-19 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pelaku usaha ritel merupakan salah satu sektor yang paling terpukul sejak adanya pandemi covid-19. Menurut catatan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sudah ada 2.000 ritel yang tutup akibat pandemi ini.

Di sisi lain, pengusaha ritel akan tetap mendukung apa yang akan dilakukan pemerintah dalam penanganan covid-19, termasuk bila pemerintah harus kembali memperpanjang kebijakan PPKM Level 4.

"Meski mendukung seluruh keputusan pemerintah, kami berharap agar seluruh gerai ritel baik besar maupun kecil dapat beropreasi dengan maksimal lantaran sektor ritel telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat terlebih jika masuk di pusat perbelanjaan,” ungkap Ketua Umum APRINDO, Roy Mandey dalam program 1st Session Closing Market IDX Channel, Senin (2/8/2021).

Roy menyebutkan sejak diberlakukan pembatasan mobilitas masyrakat, angka penjualan ritel di Indonesia anjok, bahkan sejak diberlakukan ppkm darurat penjualan ritel merosot hingga 45 persen.

Selain itu APRINDO mencatat sejak April 2020 hingga Juli 2021 sudah ada 2.000 toko ritel tutup atau gulung tikar karena tak mampu bertahan di tengah pandemi serta melakukan pengurangan hingga pemutusan ratusan ribu tenaga kerja.
 
“Ada 2000 toko gerai terdampak pandemi yang jelas mengurangi potensi perdagangan umum juga manufaktur mamin kepada masyarakat karena channel menjual produk kurang. Bantuan pemerintah selama ini belum menyentuh pengusaha ritel, misalnya pembebasan PPN sewa yang sudah ada sejak April dan ini tidak membantu untuk bertahan,” tegasnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement