sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

33 Tahun RI Terjebak Middle Income Trap, Pemerintah Ungkap Penyebabnya

Economics editor Nia Deviyana
18/12/2025 12:00 WIB
Indonesia telah menjadi negara berpendapatan kelas menengah sejak 1992/1993 atau sudah terjebak dalam Middle-Income-Trap (MIT) selama 33 tahun.
33 Tahun RI Terjebak Middle Income Trap, Pemerintah Ungkap Penyebabnya. Foto: iNews Media Group.
33 Tahun RI Terjebak Middle Income Trap, Pemerintah Ungkap Penyebabnya. Foto: iNews Media Group.

Dengan kondisi tersebut, diperlukan kajian komprehensif serta program yang strategis dan masif agar bisa lebih cepat keluar dari MIT. Diperlukan perubahan mendasar dan reformasi struktural dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Salah satunya dengan bergabung ke dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Organisasi antar-pemerintah yang sebagian besar anggotanya negara-negara maju dan high-income-country ini akan menjadi forum pertukaran informasi, koordinasi aksi, dan dialog kebijakan antar negara dalam berbagai isu kebijakan.

Negara-negara Anggota OECD akan menerapkan standar OECD dan praktek-praktek tata kelola yang baik serta kebijakan yang harmonis di semua bidang, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 

Melalui aksesi OECD diharapkan akan secara langsung berdampak terhadap Investasi (FDI), akses market global (trade openness) dan penguatan kelembagaan, yang berkontibusi besar mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga mempercepat Indonesia keluar dari MIT.

Perkembangan proses aksesi OECD, Indonesia telah mengirimkan dokumen Initial Memorandum dalam Pertemuan Tingkat Menteri OECD tanggal 3 Juni 2025 di Paris. 

Saat ini, Indonesia berada pada tahap tinjauan teknis (technical review), yaitu pendetailan mengenai keselarasan kebijakan di Indonesia dengan standar OECD. 

Pada 11-12 Desember 2025, tim Sekretariat OECD yang dipimpin Deputy Secretary General OECD Ambassador Frantisek Ruzicka telah berkunjung ke Indonesia untuk menyampaikan dukungan langsungnya dalam percepatan aksesi Indonesia.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement