IDXChannel – Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga minyak goreng naik dan turun. Seperti diketahui, sejak akhir 2021 lalu, harga minyak goreng terus mengalami kenaikan. Bahkan, harganya terus melambung hingga awal Januari 2022.
Pada Januari 2022, harga minyak goreng kemasan tercatat mencapai Rp21.150 per liternya. Hingga awal Juni 2022 ini, harganya telah mencapai Rp26.450 per liter untuk minyak kemasan bermerek 1. Meski sempat beberapa kali mengalami penurunan, namun penurunan harganya tidak terlalu signifikan, bahkan tidak menyentuh harga awal sebelum terjadi kenaikan.
Lantas, apa faktor yang menyebabkan harga minyak goreng naik dan turun? Dilansir dari berbagai sumber, IDXChannel merangkum beberapa penyebabnya sebagai berikut.
4 Faktor yang Menyebabkan Harga Minyak Goreng Naik dan Turun
1. Peningkatan Harga Minyak Nabati Dunia
Salah satu faktor yang menyebabkan harga minyak goreng naik dan turun adalah fluktuasi harga CPO (Crude Palm Oil) dunia. Peningkatan harga minyak mentah secara global tentu memberikan dampak yang besar bagi harga minyak goreng di pasaran Indonesia. Harga CPO dunia ini mengalami kenaikan selama 2021 hingga mencapai 36,30 persen secara year on year. Pandemi Covid-19, permintaan yang sangat tinggi dalam skala global, serta penurunan produksi minyak nabati dunia juga memicu terganggunya suplai minyak mentah untuk olahan minyak lainnya.
2. Penurunan Produksi CPO
Faktor Penyebab Naik Turunnya Harga Minyak Goreng. (Foto: MNC Media)
Sepanjang pandemi Covid-19, beberapa sumber melaporkan bahwa produksi CPO di negara produsen mengalami penurunan drastis. Tak hanya karena pandemi, gangguan cuaca juga ditengarai menjadi salah satu alasan mengapa produksi CPO ini anjlok. Di Indonesia misalnya, produksi CPO mengalami penurunan hingga 0,31 persen. Tahun 2021, Indonesia hanya memproduksi CPO sebanyak 46,88 juta ton, lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang memproduksi sekitar 47,03 juta ton.