3. Terkendalanya Arus Logistik
Faktor lain yang juga menyebabkan naik turunnya harga minyak goreng adalah terhambatnya arus distribusi minyak nabati. Tak dipungkiri, pandemi Covid-19 memang memberi dampak yang cukup besar pada kegiatan distribusi minyak. Banyaknya pekerja di sektor logistik yang terkena PHK serta mobilitas yang terbatas sangat berpengaruh pada pendistribusian bahan baku CPO.
4. Peningkatan Harga Komoditas Energi
Kenaikan harga komoditas energi seperti minyak mentah, gas, dan batu bara dalam skala global juga turut mempengaruhi naik turunnya harga minyak goreng. Tingginya harga
komoditas energi ini menyebabkan adanya peralihan sumber energi yang tadinya menggunakan energi fosil kini beralih ke biofuel.
Pemerintah Indonesia sendiri menerapkan kebijakan B30 yang mewajibkan perusahaan bahan bakar minyak untuk mencampur minyak jenis solar dengan biodiesel dengan perbandingan 70:30. Tujuan dari kebijakan ini awalnya adalah untuk menghemat bahan bakar fosil. Sayangnya, kebijakan ini justru membuat peningkatan permintaan CPO di Indonesia yang mengakibatkan kelangkaan bahan baku minyak goreng di Indonesia.
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak goreng naik dan turun selama beberapa waktu terakhir ini. Peningkatan harga minyak goreng yang terus terjadi juga mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan baru dalam menangani persoalan CPO ini.