sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Peran Panas Bumi dalam Ketahanan Energi hingga Pencapaian Target RUPTL 2025-2034

Economics editor Febrina Ratna Iskana
11/12/2025 23:07 WIB
Industri panas bumi memiliki peran penting terhadap ketahanan ekonomi dan energi nasional, termasuk dalam pemenuhan RUPTL 2025-2034.
Peran Panas Bumi dalam Ketahanan Energi hingga Pencapaian Target RUPTL 2025-2034. (Foto: iNews Media Group)
Peran Panas Bumi dalam Ketahanan Energi hingga Pencapaian Target RUPTL 2025-2034. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan industri panas bumi memiliki peran penting terhadap ketahanan ekonomi dan energi nasional. Menurutnya, pengembangan dan pengusahaan panas bumi berpotensi memberikan manfaat positif pada aspek fiskal, moneter, dan makro ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, pengembangan panas bumi juga memegang peran penting dalam pencapaian target RUPTL 2025–2034. Dokumen RUPTL menetapkan sampai dengan 2034, lebih dari separuh penambahan kapasitas pembangkit nasional akan berasal dari pembangkit Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).

Kontribusi pembangkit EBET ditargetkan sekitar 51 persen (27,4 GW) hingga 61,3 persen (42,6GW) dari total tambahan kapasitas. Selama periode tersebut, tambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ditargetkan sebesar 5,2 GW.

Dia mengatakan bahwa pencapaian target pengembangan panas bumi tersebut kemungkinan tidak mudah untuk dapat dicapai. "Berdasarkan data, selama 2017-2023 kapasitas terpasang panas bumi hanya meningkat sekitar 789,21 MW," ungkap Komaidi, Rabu (10/12).

Sejak mulai diusahakan pada 1980an sampai dengan akhir 2023, total kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi Indonesia dilaporkan baru mencapai sekitar 2.597,51 MW, atau baru sekitar 10,3 persen dari total potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement