IDXChannel - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan arah kebijakan ekonomi nasional untuk 2026 berfokus pada penguatan ketahanan dan percepatan transformasi.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi 2026 akan didorong melalui kolaborasi antara pembiayaan APBN dan optimalisasi berbagai mesin ekonomi baru, termasuk ekonomi digital, ekonomi hijau, hingga pengembangan hilirisasi industri.
"Jadi APBN 2026 akan hadir sebagai pendongkrak pertumbuhan, memicu efek berlipat perekonomian melalui 8 program prioritas dalam APBN 2026, yakni bidang pendidikan, pertahanan, ketahanan energi, MBG, kesehatan, koperasi dan UMKM, ketahanan pangan, dan akselerasi investasi," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah sekaligus Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam diskusi daring, Kamis (11/12/2025).
Sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi baru, pemerintah juga memperkuat agenda ekonomi hijau melalui percepatan transisi energi dan pembangunan infrastruktur pendukung.
"Untuk komitmen pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP), terdapat peningkatan menjadi USD21,4 miliar untuk mendorong terwujudnya transisi energi yang adil," kata dia.
Selain itu, pengembangan energi terbarukan seperti PLTS, bioenergi B40/B50, serta pembangunan tujuh proyek waste-to-energy yang akan mulai konstruksi pada awal 2026.
Pemerintah juga menargetkan pembangunan Green Super Grid dengan jaringan transmisi 70.000 km serta pengembangan proyek Carbo Capture and Storage (CCS/CCUS) senilai USD15 miliar, guna memastikan supply energi bersih yang andal dan membuka peluang investasi dalam ekonomi rendah karbon.