Fadjar menjelaskan, UMKM telah melewati proses kurasi sejak April 2025. Kurasi ini berjalan melalui proses seleksi berlapis dari berbagai aspek, seperti kualitas produk, kapasitas produksi, konsistensi, legalitas usaha, kemampuan ekspor, hingga kesiapan branding dan digital marketing.
"Dengan seleksi yang komprehensif, Pertamina memastikan bahwa UMKM binaan Pertamina yang tampil di TEI adalah pelaku usaha yang telah siap bersaing di pasar global, baik dari produk maupun syarat legalitas dan sertifikasi yang diwajibkan untuk menembus pasar luar negeri," kata Fadjar.
Selain kurasi, Pertamina telah memberikan dukungan dan pendampingan secara intensif melalui coaching clinic mencakup pelatihan pengemasan merk (branding), pengemasan produk (packaging), dan aspek penceritaan produk (storytelling). Pelatihan berlangsung pada program UMK Academy, program pembinaan Pertamina bagi UMKM.
Selain itu, pelaku UMKM dibekali pelatihan ekspor yang diselenggarakan Pertamina dengan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ekspor Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan, pada Maret dan September 2025. Pembekalan tersebut menjadi bekal utama bagi UMKM saat melakukan pertemuan dagang dengan calon mitra, baik itu distributor, supplier, pembeli, serta investor.
Melalui berbagai pelatihan tersebut, UMKM telah dibekali pengetahuan ekspor mendasar mulai dari regulasi perdagangan internasional, standar kualitas produk global, penghitungan harga ekspor, serta strategi menembus pasar luar negeri.