Adapun sebaran BBM Satu Harga, antara lain 62 berada di Sumatera, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
"Untuk di wilayah 3T, sudah biasa jika proses distribusinya menggunakan berbagai moda transportasi, baik itu darat, air, dan udara. Ada yang pergantian transportasinya 4 sampai 5 kali, bahkan sampai ada 8 kali sebelum BBM dapat dinikmati masyarakat,” kata dia.
Untuk menjawab tantangan distribusi ini, Alfian mengatakan, Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dalam memastikan proses distribusi terus berjalan dengan baik. Menurutnya, kehadiran BBM Satu Harga agar dapat melayani secara berkelanjutan harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.
Sebagai ujung tombak penyaluran energi, lanjut Alfian, Pertamina terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau. Implementasi program ini diwujudkan dengan peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga.
(FAY)