sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

65 Persen Orang Amerika Bersedia Dipotong Gaji Asal Bisa Terus WFH

Economics editor Tia Komalasari/IDXChannel
04/08/2021 07:31 WIB
Banyak orang Amerika yang bersedia menerima pengurangan gaji, memberikan hari libur, atau menambah jam kerja, asalkan mereka tidak perlu ke kantor.
65 Persen Orang Amerika bersedia dipotong gaji asal bisa terus WFH. (Foto: MNC Media)
65 Persen Orang Amerika bersedia dipotong gaji asal bisa terus WFH. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebuah survei baru menunjukkan bahwa banyak orang Amerika yang bersedia menerima pengurangan gaji, memberikan hari libur, atau menambah jam kerja, asalkan mereka tidak perlu lagi datang ke kantor untuk bekerja. Dikutip Bloomberg, Rabu (3/8/2021), Survei tersebut dilakukan setelah penerapan work from home (WFH) akibat pandemi Covid-19.

Setelah setahun lebih menerapkan WFH, pengusaha di Amerika berusaha mengembalikan pekerja ke kantor, bahkan ketika varian delta corona virus menguasai negara tersebut. Bahkan ada beberapa perusahaan yang memberikan hadiah, menyediakan makan siang, menawarka penitipan anak gratis, hingga menawarkan kelas yoga.

Namun beberapa pekerja lebih menyukai untuk bekerja di rumah, dengan berbagai alasan seperti mengkhawatirkan kesehatan, memiliki tanggung jawab rumah tangga, atau hanya karena tidak ingin kembali menjalani rutinitas perjalanan menuju kantor.

Sebuah survei online yang dilakukan oleh perusahaan asuransi, Breeze, menemukan bahwa 65% pekerja Amerika yang pekerjaannya dapat dilakukan jarak jauh, bersedia untuk mengambil potongan gaji sebesar 5% untuk tetap di rumah. Potongan lima persen tersebut mewakili beberapa tahun kenaikan gaji.

Survei online, yang dilakukan oleh perusahaan polling Pollfish pada 20 dan 21 Juli, mencakup tanggapan dari 1.000 orang yang mengatakan bahwa mereka “bekerja atau mencari pekerjaan di pekerjaan yang dapat diselesaikan sepenuhnya dari jarak jauh.”

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement