sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

77.000 Hektare Lahan di Hulu Sungai Citarum Kritis

Economics editor Arif Budianto/Kontributor
10/12/2021 12:40 WIB
Sekitar 77.000 hektare lahan  di hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum termasuk Kawasan Bandung utara (KBU) dalam kondisi kritis karena banyak lahan gundul.
77.000 Hektare Lahan di Hulu Sungai Citarum Kritis (FOTO: MNC Media)
77.000 Hektare Lahan di Hulu Sungai Citarum Kritis (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Sekitar 77.000 hektare lahan  di hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum termasuk Kawasan Bandung utara (KBU) dalam kondisi kritis karena banyak lahan gundul.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan mengatakan, di Jawa Barat ada 13 kota/kabupaten yang masuk dalam DAS Citarum dengan luas lahan mencapai 600.000 hektare (ha). Luas lahan tersebut membentang dari daerah Cisanti hingga Bekasi. Melewati Bandung raya dan Karawang.

"Kami mencatat ada 200.000 ha lahan kritis, sekitar 77.000 ha ada di hulu DAS Citarum seperti kawasan Bandung utara di Cimenyan," kata Epi pada penanaman pohon di Blok Panyindangan, RT 3/7, blok Panyindangan, Desa Mandala Mekar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat (10/12/2021).

Menurut dia, lahan kritis itu sekitar 15.000 ha adalah hutan kawasan dan sekitar 61.000 ha adalah lahan hak milik. "Makanya KBU ini menjadi daerah prioritas penanganan hulu DAS Citarum, seperti reboisasi," jelas dia.

Menurut dia, jika menggunakan pola pencampuran pohon produktif dan non produktif, setidaknya membutuhkan sekitar 400 pohon per ha. 70 persen adalah pohon holtikultura dan 30 persen pohon keras. Konsep ini akan menerima manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi.

"Misalnya ditanam alpukat, itu bisa menjadi kawasan buah. Bisa hasilnya ribuan ton dengan penghasilan miliaran. Makanya kita harus fokus agar ditanam pohon holtikultura," tegas dia.

Oleh karenanya, pihaknya mendukung sepenuhnya upaya reboisasi penambahan pohon di KBU seperti di Cimenyan. Kalau ini seimbang akan membuat ekosistem membaik. Program ini digagas Dinas Kehutanan, media,  Bank Indoensia Jawa Barat, dan masyarakat terkait lainnya. 

"Kami melakukan pendekatan ke pemilik lahan, bawa daerah Cimenyan ini rawan terjadinya erosi, kerosi, dan lainnya. Sehingga perlu dilakukan penanaman pohon," timpal dia.

Semantara itu, Kepala BI Jabar Herawanto mengatakan, pihaknya mendukung Pemprov Jabar mendukung penambahan pohon buah sebanyak 500 pohon. Langkah Ini sebagai upaya mengganti tanaman non produktif menjadi produktif sebagai langkah pelestarian alam.

"Kami mendukung gerakan penghijauan yang sedang digagas. Harapannya ini bisa menggerakkan ekonomi mayarakat. Sehingga bisa ikut mengendalikan inflasi," kata Herawanto.  (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement