Adapun, secara sektoral, industri makanan dan minuman, pertambangan, konstruksi dan transportasi serta pergudangan tumbuh lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya.
Bank Indonesia menyatakan pada bulan lalu bahwa kenaikan PDB 2022 berkisaran 4,5% hingga 5,3%. Proyeksi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya karena perlambatan ekonomi global akan menghambat ekspor.
Selain itu, kenaikan inflasi di dalam negeri akan memperlambat laju pemulihan konsumsi. Harga konsumen pada bulan Juli naik 4,94% pada tahun sebelumnya, menandai inflasi tertinggi dalam tujuh tahun dan mendorong seruan para ekonom agar Bank Indonesia menaikkan suku bunga dari posisi terendah di era pandemi.
(FRI)