"Isu mengenai Covid-19, termasuk kemunculan varian Omicron yang diidentifikasi pertama dari Afrika Selatan, sangatlah cepat berubah. Karena itu, keputusan untuk mengambil kebijakan apakah membuka pintu untuk Australia perlu dilakukan sangat hati-hati," paparnya.
"Kami akan sampaikan lebih detailnya nanti sore setelah rapat terbatas dengan Kemenko Marves dan kementerian lain yang terlibat dalam isu ini," tambah Mas Menteri.
Sejauh ini, selain Australia, sudah ada 11 negara yang mengonfirmasi keberadaan kasus varian Omicron, antara lain Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, Hong Kong, serta Belgia. (TYO)