IDXChannel - Pertumbuhan aktivitas pabrik di Jepang menunjukkan perlambatan pada Agustus 2021 dan diikuti sektor jasa yang juga menyusut pada laju tercepat sejak Mei 2020 lalu. Hal tersebut terjadi di tengah meningkatnya jumlah korban akibat gelombang baru infeksi Covid-19 di Negeri Sakura.
Dilansir oleh Reuters, sebagian besar pabrikan mencoba bertahan dari dampak Virus Corona yang kini kembali melanda sejumlah negara di Asia. Bahkan Varian Delta yang dianggap sangat menular, memaksa pemerintah Jepang dan di negara lain di Asia untuk memberlakukan penguncian dan pembatasan wilayah.
Sementara itu, mengutip program Power Breakfast IDX Channel, Selasa (24/8/2021), berdasarkan data secara musiman, indeks manajer pembelian manufaktur di Negeri Matahari Terbit pada Agustus tahun ini mengalami penurunan ke level 52,4. Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan capaian bulan lalu yang berada di level 53,0.
“Pesanan keseluruhan dan pesanan ekspor meningkat, meskipun laju pertumbuhannya paling lambat dalam tujuh bulan. Perusahaan menghadapi gangguan rantai pasokan yang parah dari kekurangan semikonduktor global," ungkap IHS Markit, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (24/8/2021).
Namun demikian, pihaknya melaporkan bahwa pesanan keseluruhan dan pesanan ekspor kembali meningkat, meskipun laju pertumbuhannya menjadi yang paling lambat dalam 7 bulan terakhir.