sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada PPKM, Bisnis Skincare Tetap Cuan dengan Jurus Jualan Online

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
08/09/2021 12:35 WIB
Bisnis skincare justru tumbuh di tengah pembatasan kegiatan masyarakat.
Bisnis skincare justru tumbuh di tengah pembatasan kegiatan masyarakat. (Foto: MNC Media)
Bisnis skincare justru tumbuh di tengah pembatasan kegiatan masyarakat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi covid 19 memang membawa dampak pada berbagai lini bisnis. Namun hal itu tidak bisa menggenalisir usaha bisnis, salah satunya ada bisnis skincare yang justru tumbuh ditengah pembatasan kegiatan masyarakat.

Hal itu dibenarkan oleh Co Founder Everwhite Indonesia, Jessica Lin yang mengatakan ditengah pandemi covid 19, bisnis usahanya justru meningkat 30% mengandalkan penjualan online.

"Di Industri kecantikan ini justru menurut saya meningkat,ditambah kondisi pandemi saat ini kan orang dirumah, jadi mereka lebih aware untuk aktivitas ke diri sendiri, seperti memakai skincare dan lain-lain," ujarnya pada Power Breakfast IDXChanel, Rabu (8/9/2021).

Peningkatan bisnis usaha tersebut tidak hanya didasari kesadaran masyarakat khususnya millenial merawat diri sendiri. Namun juga kepercayaan pasar yang mulai meningkat terhadap prduk-produk lokal.

Jessica menjelaskan, saat ini kebutuhan skincare masyarakat indonesia tidak lagi hanya melihat dari brand luar, tetapi lebih memilih yang cocok dengan kondisi kulit seseorang.

Hal ini lah yang kemudian membuat usaha bisnis jessica mampu bersaing dengan maraknya merek skincare dari luar negeri. 

"Semenjak pandemi ini memang kita sasar di target milenial yang Gen Z, karena kan di offline itu cukup terpukul ya untuk distribusinya kita, jadi kita fokuskan di digital," tambah Jessica.

Terlebih kebutuhan pasar akan produk perawatan kulit ini lebih mendominasi market millenial dengan usia-usia produktif. Sehingga memudahkan Jessica untuk beradaptasi ke pasar online, ketika toko offlinenya kalah oleh pandemi.

"Dan milenial pun memiliki daya beli yang cukup tinggi karena mereka di usia produktif, jadi kita memang menyasar millenial, danPertumbuhannya selama pandemi ini sekitar 30% an ada, karena juga kita menggunakan online," tuturnya. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement