3. Febriany Eddy - Managing Director Non-Financial
Febriany Eddy masih menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk. Febriany berkarier selama 14 tahun di PT Vale dan mengisi berbagai posisi penting. Namun sebelum bergabung dengan PT Vale, dia sempat bekerja untuk Pricewaterhouse Coopers di Jakarta dan di Amsterdam, Belanda, selama 7 tahun.
Di sana, perempuan kelahiran 1977 itu berperan serta dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional dalam uji tuntas keuangan.
Ketika bergabung dengan PT Vale, Febriany terlibat dalam kegiatan operasional yang berfokus pada peningkatan efisiensi biaya, evaluasi, pengaturan pembiayaan proyek, serta perencanaan yang strategis.
Saat itu, Febriany menjabat sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan PT Vale selama tiga tahun. Kemudian dia dipindahtugaskan ke kantor regional Vale Base Metal Asia Pasifik dan Afrika, yang berada di Brisbane, Australisa, selama 2,5 tahun.
Febriany Eddy mempunyai gelar MBA dari UCLA Anderson School of Management, National University of Singapore serta Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Selain itu, Febriany Eddy juga memegang sertifikasi akuntan publik di Indonesia maupun Australia.
4. Isma Yatun-Komite Pengawasan dan Akuntabilitas
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menjadi bagian dari Komite Pengawasan Danantara. Ia memiliki latar belakang di sektor perbankan sebelum berkarier di politik sebagai anggota DPR dari PDI-P selama dua periode.
(NIA DEVIYANA)