Meski demikian, manajemen Bulog menilai kesalahan tidak terletak pada kualitas beras yang diproduksi. Walaupun beras yang disalurkan adalah jenis cadangan beras pemerintah (CBP) dengan kualitas medium, namun beras tersebut tetap dijamin layak dikonsumsi.
"Jangan dibilang itu ada kutu, ya, telurnya aja gak mungkin. Ini supaya paham teman-teman," ujar Buwas, Kamis (12/8/2021).
Dari segi produksi, BUMN sektor pangan itu memiliki sistem rise to rise yang digunakan untuk mengontrol beras sebelum dikeluarkan dari gudang. Sistem tersebut menjadi standar awal perusahaan untuk mengawasi kualitas beras.
Di sisi distribusi, Bulog juga memiliki sistem pengawasan yang ketat untuk menjaga kualitas pangan dasar agar tetap layak dikonsumsi. Begitu juga sistem kontrol penyaluran milik PT Pos Indonesia dan DNR Corporation yang dipercaya pemerintah sebagai agen distribusi beras PPKM. (TYO)