Meski demikian, terjadi perlambatan permintaan ekspor barang elektronik dan barang manufaktur lainnya dari kawasan Asia yang sedang berkembang, seiring pengetatan moneter yang menyebabkan kemerosotan kegiatan ekonomi di berbagai perekonomian maju. Prakiraan pertumbuhan kawasan ini untuk tahun depan direvisi turun tipis menjadi 4,7% dari perkiraan 4,8% pada April lalu.
Melihat hal tersebut, ADB lantas mempertahankan prakiraan pertumbuhannya bagi sebagian besar subkawasan di Asia dan Pasifik. Pengecualiannya mencakup Asia Tenggara, yang proyeksinya diturunkan menjadi 4,6% tahun ini dan 4,9% tahun depan, dibandingkan dengan perkiraan yang diberikan April lalu masing-masing sebesar 4,7% dan 5,0%.
ADB juga melakukan prakiraan bagi Kaukasus dan Asia Tengah pada 2023 yang direvisi turun secara tipis menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,4%, dan untuk 2024 menjadi 4,4% dari sebelumnya 4,6%.
(FAHMI ABIDIN ACHMAD)