Ia mencontohkan kampus Tsinghua University yang memiliki laboratorium digital sebagai media pengembangan skil teknologi mahasiswa. Melalui co-working space digital tersebut, lanjut Airlangga, mahasiswa dapat menyalurkan kreativitas yang diharapkan dapat menciptakan sesuatu untuk masyarakat.
"Artinya laboratorium dari mahasiswa untuk berkumpul, mencoba menciptakan sesuatu apakah itu aplikasi, software, dan yang lain, sehingga di masa kuliah ini bisa membuat sesuatu untuk jadi entrepreneur digital, mumpung saat sekarang kesempatannya sangat terbuka," jelasnya.
Seperti diketahui, upaya pemerintah dalam menggenjot digitalisasi tidak terlepas dari kebutuhan untuk menambah jumlah entreprenur di dalam negeri. Airlangga menyebut total pengusaha masih berada di bawah 5%.
"Jumlah enterprenur kita kurang dari 3,47%, di mana sebuah negara yang maju minimal 5%. Jadi inilah yang harus kita dorong," pungkasnya. (FHM)