"Kami juga melaksanakan deteksi dini dan aksi untuk mengantisipasi kerawanan yang akan timbul. Melaksanakan pengawasan penyaluran BBM, melakukan pengamanan/penjagaan baik secara terbuka maupun tertutup, aktif berkoordinasi dengan pihak SPBU maupun Pertamina, serta melaksanakan patroli SPBU maupun kantor Pertamina," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, pihak Pertamina melalui Pertamina Niaga Jatimbalinus telah menjamin bahwa stok BBM di wilayah Jatim dalam posisi cukup. Dimana rata-rata berada di posisi dari 10 sampai sekitar 30 sampai 40 hari. Artinya semisal ada gangguan, stok BBM masih bisa bertahan sampai 30 hari ke depan.
"Tidak hanya stok yang aman, pihak Kepolisian maupun TNI telah menjamin bahwa proses distribusi baik BBM maupun Elpiji ini akan dijaga keamanannya dengan baik sehingga tersalurkan dengan lancar," katanya.
Pihaknya pun terus melakukan koordinasi bersama jajaran Forkopimda Jatim dan Pertamina agar tidak terjadi kelangkaan pasokan di Jatim. "Kami pastikan stok BBM maupun elpiji 3 kg di Jatim dalam kondisi cukup dan aman. Untuk itu masyarakat jangan panik atau membeli BBM secara berlebihan (panic buying)," ujar Khofifah.
(SAN)