Lebih lanjut, Christian menyoroti pernyataan AS yang menyebut Indonesia sebagai pemasok lembaga berkualitas tinggi yang memunculkan sinyal pembebasan tarif impor lembaga hingga 50 persen.
Namun, posisi tawar Indonesia tetap lemah. Bahkan rencana transhipment Indonesia, yang sempat menjadi sorotan, tampaknya telah terendus lebih dulu oleh pihak AS.
"Kalau misalnya kita lihat sebenarnya enggak terlalu menguntungkan kepada Indonesia ya saat ini. Karena masih ada negara-negara diversifikasi negara lainnya yang bisa Indonesia lakukan untuk ekspor," tutur Christian.
(Febrina Ratna Iskana)