IDXChannel - Buntut kritik H&M, perusahaan busana internasional terhadap kualitas kapas yang diproduksi di wilayah Xinjiang, membuat pemerintah China geram. Negara Tirai Bambu itu mencam H&M tidak akan dapat keuntungan sepeserpun di negerinya.
Ancaman tersebut muncul paska H&M menolak membeli kapas dari wilayah Xinjiang, setelah H&M berkomentar dan mencoba kritis terkait dugaan adanya praktik kerja paksa dalam produksi kapas. Seperti diketahui China telah dituduh mempekerjakan warga minoritas Uyghur yang sebagian besar Muslim untuk memetik kapas di Xinjiang.
China menyangkal hal itu dan dalam beberapa hari terakhir, brand-brand tersebut telah diboikot. "Saya rasa sebuah perusahaan tidak seharusnya mempolitisasi perilaku ekonominya," kata Xu Guixiang, juru bicara pemerintah Xinjiang, dalam konferensi pers pada hari Senin.
"Bisakah H&M terus menghasilkan uang di pasar China? Tidak lagi," ungkap Xu Guixiang.
Sambung Xu mengatakan, keputusan beberapa merek untuk berhenti membeli kapas Xinjiang, menurutnya sebagai langkah yang 'tidak masuk akal'. Ia mengibaratkan kebijakan tersebut seperti perumpamaan "mengangkat batu untuk menjatuhkannya di kaki sendiri,"