sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anggaran DPM-PTSP Jatim Ditambah Rp62 Miliar, Pemprov Ungkap Rinciannya

Economics editor Lukman Hakim
30/08/2022 13:39 WIB
Pemprov Jatim akan menambahkan anggaran di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) sebesar Rp62 miliar.
Anggaran DPM-PTSP Jatim Ditambah Rp62 Miliar, Pemprov Ungkap Rinciannya (Dok.MNC)
Anggaran DPM-PTSP Jatim Ditambah Rp62 Miliar, Pemprov Ungkap Rinciannya (Dok.MNC)

IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan menambahkan anggaran di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) sebesar Rp62 miliar di perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P APBD) 2022.

Menurut Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, penambahan anggaran itu untuk menguatkan dan mendukung Jatim Berdaya yang merupakan Program Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

"Dialokasikan dana untuk DPM-PTSP dengan prioritas misi Promosi dan Investasi di Arab Saudi (Riyadh) dan Mesir (Cairo)," katanya usai rapat paripurna Nota penjelasan Gubernur Khofifah terhadap Nota Keuangan Perubahan APBD 2022 di DPRD Jatim, Senin (29/8/2022).

Dia menambahkan, kerjasama dengan dua negara tersebut bertujuan mengenalkan produk Jatim. Sebaliknya, kedua negera itu juga ingin memperdalam sejarah Islam yang berasal di Jatim. "Sejak tahun 2021 lalu kedua negara tersebut ingin menggalinya dari Jawa Timur. Insya Allah dari kerjasama ini, Jawa Timur akan go Internasional," paparnya.

Apakah kerjasama ini tindak lanjut rencana pembangunan Taman Sains Islam (Indonesia Islamic Science Park) di kawasan Jembatan Suramadu, di sisi Madura seperti janji di awal terpilih gubernur, Adhi Karyono membenarkan hal tersebut. "Untuk realisasi IISP, saat ini masih dalam proses penyusunan anggarannya dan tentunya dapat dukungan internasional," katanya.

Diketahui, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berencana membangun Taman Sains Islam atau Indonesia Islamic Science Park (IISP) di kawasan Jembatan Suramadu, di sisi Madura. Untuk membangun proyek tersebut, butuh lahan seluas 101 hektare. Dari total lahan tersebut, 20 persen digunakan untuk edukasi, 30 persen untuk seni, dan 50 persen untuk wisata.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement