sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cacar Monyet Masuk RI, Gubernur Jatim Keluarkan Imbauan ke Warganya

Economics editor Lukman Hakim
22/08/2022 13:27 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh warganya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan terkait dengan masuknya cacar monyek ke Indonesia.
Cacar Monyet Masuk RI, Gubernur Jatim Keluarkan Imbauan ke Warganya (FOTO: Dok MNC Media)
Cacar Monyet Masuk RI, Gubernur Jatim Keluarkan Imbauan ke Warganya (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Virus cacar monyet atau Monkeypox diketahui telah masuk ke Indonesia. Kasus tersebut ditemukan pada pasien laki-laki berusia 27 tahun pada Jumat (19/8/2022) usai melakukan perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis.

Temuan kasus ini dipastikan menjadi perhatian serius pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Untuk itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh warganya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes). Kendati di Jatim, Khofifah memastikan belum terkonfirmasi adanya kasus positif Monkeypox.

"Alhamdulillah di Jatim belum ada kasus yang teridentifikasi dan semoga virus tersebut tidak sampai ke sini. Tapi bukan berarti kita bisa menyepelekan Monkeypox ini. Maka saya menghimbau agar masyarakat tetap tenang sambil menjalankan protokol kesehatan," katanya di Gedung  Negara Grahadi, Senin (22/8/2022).

Khofifah menerangkan bahwa virus Monkeypox ditularkan melalui kontak erat manusia dengan manusia. Gejalanya antara lain adalah demam, sakit kepala, ruam pada kulit, nyeri otot dan kelelahan. "Sebenarnya tingkat penularan Monkeypox ini lebih rendah dari Covid-19 dan gejalanya hampir sama dengan cacar air. Tetapi kita harus tetap siaga seperti saat kita menghadapi pandemi dulu," terangnya. 

Dalam kondisi seperti saat ini, Khofifah mengimbau agar masyarakat tidak takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika terdapat gejala yang mengindikasikan Monkeypox. Dia juga meminta masyarakat agar tidak panik. Ia menjelaskan bahwa Monkeypox tidak membutuhkan isolasi terpusat seperti saat pandemi Covid-19 menyerang. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement