IDXChannel - Keputusan pemerintah menambah besaran anggaran pendidikan sebesar 5,66 persen menjadi Rp595,5 trilliun pada tahun 2023 mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Namun, penambahan tersebut juga dinilai perlu diikuti dengan program kerja yang tepat sasaran untuk mengatasi permasalahan pendidikan, terutama permasalahan yang muncul karena pandemi Covid-19.
"Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang muncul sebagai respons pandemi memperlihatkan sejumlah masalah yang harus dibenahi, misalnya saja masih belum memadainya kualitas para guru, terutama dalam mengadaptasi perubahan metode pembelajaran akibat pandemi,” ujar Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Nadia Fairuza, Rabu (20/4/2022).
Nadia memperlihatkan bahwa kemampuan guru menyesuaikan diri dengan metode pembelajaran yang berbeda, dalam hal ini pembelajaran jarak jauh, masih menjadi salah satu tantangan utama. Selain itu, menurut Nadia, tantangan ini juga bersumber dari terbatasnya akses internet dan gawai pintar di kalangan guru dan siswa.
"Meningkatkan kualitas guru dalam mendukung pelaksanaan PJJ bukan hal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Mereka memerlukan pelatihan ekstensif dan intensif agar dapat menyelenggarakan PJJ dengan optimal. Pelatihan yang fleksibel dan dapat mengakomodir lanskap pendidikan di Tanah Air bisa menjadi pilihan," terangnya.
Lanjut Nadia, disrupsi di sektor pendidikan juga membutuhkan solusi dan tindak lanjut yang cepat dari guru dan sekolah. Pelatihan diharapkan juga membangun kapasitas para guru dalam menggunakan otonomi yang lebih besar (greater autonomy) untuk merespons dampak dari bencana terhadap satuan pendidikan yang mereka tangani.