sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anindya Bakrie Temui Dubes Tajikistan, Bahas Potensi Ekspor CPO ke Asia Tengah dan Eropa

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
06/03/2025 19:24 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bertemu Dubes Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri, membahas potensi ekspor CPO.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bertemu Dubes Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri, membahas potensi ekspor CPO. (Foto: MNC Media)
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bertemu Dubes Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri, membahas potensi ekspor CPO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bertemu Dubes Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri. Keduanya membahas potensi perluasan ekspor minyak sawit (crude palm oil atau CPO) Indonesia ke Asia Tengah dan Eropa.

"Intinya pertemuan ini adalah bagaimana Tajikistan bisa menjadi mitra kita di Asia Tengah untuk bisa mengakses pasar di sekitarnya dan pasar di Eropa," ujar Anindya di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Anindya menjelaskan saat ini minyak sawit Indonesia masih mendapatkan kampanye hitam dari negara-negara Eropa. Hal ini membuat CPO serta produk turunannya dari Indonesia sulit diterima oleh Eropa.

"Tajikistan tidak pernah ada masalah untuk mengekspor ke Eropa. Jadi ini bisa dikaji lebih lanjut, mungkin ini salah satu cara melayani Asia Tengah dan Eropa," katanya.

Anindya berharap pertemuan dengan Dubes Tajikistan bisa menemukan langkah konkret untuk meningkatkan akses pasar komoditas Indonesia khususnya produk olahan sawit kembali masuk ke negara Eropa.

Di tempat yang sama, Dubes Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri mengatakan saat ini hampir semua produk yang dihasilkan dari Tajikistan mengadopsi konsep ramah lingkungan, terutama kaitannya dengan penggunaan listrik industri yang menggunakan energi terbarukan. 

Konsep industri ramah lingkungan, kata dia, bisa membantu Indonesia untuk sedikit keluar dari masalah kampanye hitam sawit Indonesia di Eropa. Indonesia berpotensi mengirim CPO ke Tajikistan terlebih dahulu sebelum dijual ke pasar Eropa 

"Jadi bahkan kita menyarankan kepada Pak Bakrie bahwa palm oil (CPO) Anda juga bisa diubah menjadi palm oil hijau, untuk ekspor ke negara-negara lain yang mencoba untuk menghentikan palm oil Indonesia. Tapi dengan cara ini akan menjadi sejenis penyelesaian," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement