Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Shell pada Kamis (27/7/2023) mengumumkan penurunan laba sebesar 56% menjadi USD5 miliar atau sekitar Rp75 Triliun di kuartal II 2023. Penurunan disebabkan pelemahan harga minyak dan gas dunia.
Dilansir dari Reuters, kinerja yang lebih lemah dari ekspektasi membuat raksasa energi itu memperlambat kebijakan pembelian kembali sahamnya.
"Kami akan terus memprioritaskan pembelian kembali saham," kata Chief Executive Officer Shell Wael Sawan dalam sebuah pernyataan.
Laba Shell sebesar USD5,073 miliar lebih rendah dari proyeksi analis. Sebelumnya, sekelompok pengamat memperkirakan keuntungan sebesar USD5,8 miliar.
Ini jauh di bawah rekor laba kuartalan sebesar USD11,5 miliar setahun sebelumnya. Pada kuartal I 2023, perusahaan mencetak laba sebesar USD9,65 miliar pada kuartal pertama tahun 2023.
Ini juga mencerminkan tingkat perdagangan gas alam cair (LNG), harga minyak dan gas, margin penyulingan, dan volume penjualan yang lebih rendah,dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
