sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Krisis Imbas Konflik di Timur Tengah, INDEF Wanti-Wanti Kebijakan Moneter RI

Economics editor Suparjo Ramalan
22/04/2024 13:46 WIB
Memanasnya konflik di kawasan timur tengah membuat RI perlu bersiap untuk mengantisipasi krisis yang mungkin terjadi imbas perang.
Antisipasi Krisis Imbas Konflik di Timur Tengah, INDEF Wanti-Wanti Kebijakan Moneter RI. (Foto: MNC Media)
Antisipasi Krisis Imbas Konflik di Timur Tengah, INDEF Wanti-Wanti Kebijakan Moneter RI. (Foto: MNC Media)

“Di Asian sendiri kan tidak terganggu, mitra kita Jepang Itu importir yang sangat besar, mitra kita China itu besar juga tidak akan terganggu. Kemudian India dan lain-lain, kutub-kutub ekonomi itu selain Eropa dan AS, harus tetap dijaga sebagai bagian dari yang harus kita jalankan dalam perdagangan luar negeri,” lanjut dia. 

Di sisi moneter, imbas perang Iran-Israel menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar. Rantai pasok global yang terganggu membuat produsen harus mencari bahan baku dari tempat lain, tentu biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen.

Selain itu, kebijakan suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama atau lebih tinggi lebih lama, bahkan ada risiko suku bunga semakin menguat.

“Kebijakan Bank Indonesia, tekanan terhadap inflasi ini besar. Dan apabila ada masalah pada moneter dan BI jebol itu 1997 lagi ya (mengulang krisis). Kalau ini Rp 18.000- Rp19.000 (penguatan USD terhadap Rupiah) itu Jokowi bisa jatuh ya, jangan main-main walaupun tinggal beberapa bulan,” tuturnya. 

"Karena itu BI ini harus menjaga betul-betul inflasi ini. Kebijakan yang ketiga dan penting adalah fiskal, fiskal ini adalah instrumen yang langsung bisa dipakai. Dari ribuan triliun ini bisa dipakai, gak bokeh jor-joran seperti yang sekarang dilakukan,” jelas Didik. 

(SLF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement