sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Lonjakan Covid-19 Nataru dan Omicron, Satgas Minta Cermati Hal Ini

Economics editor Binti Mufarida
03/12/2021 12:35 WIB
Enam indikator itu adalah, kasus aktif, BOR rumah sakit dan wisma atlet, kepatuhan prokes, Rt atau angka reproduksi efektif, mobilitas warga dan vaksinasi.
Petugas tengah melakukan pengambilan sample kepada warga yang terindikasi tertular Covid-19 (Ilustrasi)
Petugas tengah melakukan pengambilan sample kepada warga yang terindikasi tertular Covid-19 (Ilustrasi)

IDXChannel - Indonesia tengah memasuki masa pergantian tahun menuju 2022, dimana terdapat periode libur Natal dan Tahun Baru. Periode ini berpotensi terhadap lonjakan kasus karena meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat yang memanfaatkan masa libur. Disisi lain, ada ancaman varian baru B.1.1.529 atau Omicron.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan setidaknya ada 6 indikator harus dimonitor secara berkala. Yaitu kasus aktif, bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit dan wisma atlet, kepatuhan protokol kesehatan (prokes), Rt atau angka reproduksi efektif, mobilitas penduduk dan vaksinasi.

“Saat ini, meskipun kasus mingguan mengalami penurunan, namun jika dilihat pada kasus aktif ternyata sempat mengalami peningkatan 4 hari berturut-turut,” kata Prof Wiku dikutip dari keterangan resminya, Jumat (3/12/2021).

Dia mengatakan kasus aktif menjadi indikator pertama untuk dicermati. Data menunjukkan, kenaikan pada 23 ke 24 November 2021. Angkanya dari sekitar 7.900 menjadi 8.000, kemudian di hari berikutnya meningkat lagi menjadi sekitar 8.000 dan terakhir meningkat menjadi 8.200 pada 27 November. Bahkan di Jawa Bali saja,  peningkatan selama 6 hari berturut-turut, dari 23 November sekitar 3.600 kasus, hingga 28 November sekitar 3.800 kasus aktif.

Indikator kedua yakni BOR ruang isolasi di RS rujukan. Angkanya dempat meningkat pada 2 hari terakhir, dari 2,94% menjadi 3,07%. BOR di wisma atlet juga meningkat di bulan November, dari 1,76% menjadi 2,2%.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement